Perjalanan Hidup Tenaga Honorer PTT TU (Tata Usaha) Sekolah Non APBN/APBD dalam Perjuangan Mencari Keadilan di Indonesia
Selasa, November 04, 2008
Para Pencari Keadilan
Terimakasih buat saudara-saudaraku sekalian juga Para Tenaga Honorer Non APBN/APBD yang telah memberikan motivasi baik melalui kontak langsung atau email, telah memotivasi agar kita terus berjuang dengan berbagai macam cara agar keadilan di negeri ini bisa terwujud, sekali lagi terimakasih untuk semua kepeduliannya, khususnya untuk bapak Nana di SMAN 1 Rangkasbitung-Lebak
Demi dan atas itu semua saya akan terus berjuang walau dengan jalan menulis dan menampilkannya di Blog-ku, dengan harapan masih ada mata hati di negeri ini.
Tak ada kata menyerah dalam “Memperjuangkan Ketidakadilan” tak peduli siapapun itu penentu kebijakan di negeri ini. Kami adalah kami kamu adalah kamu, da kami para Tenaga Honorer TU Sekolah akan terus berjuang walau KAMU TELAH menutup mata dan hati serta tak pedulikan nasib kami para tenaga Honorer TU Sekolah.
Pemerintah tetap mengacu pada PP.48/2005 dan PP.43/2007 seolah aturan/ketentuan Tuhan yang tak bisa ditawar-tawar lagi dalam peraturan pengangatan CPNS dari tenaga honorer.
Lantas mengapa Tenaga Sekdes (Sekretaris Desa) bisa diangkat jadi CPNS, bukankan Sekdes termasuk Tenaga Honorer NON APBN/APBD.
Sekdes saja bisa mengapa kami Para Tenaga Honorer TU Sekolah Negeri seluruh Indonesia tak bisa diangkat menjadi CPNS, dimana letak keadilan itu, dimanakah payung hukum yang bisa melindungi kami para tenaga honorer TU sekolah, apa artinya bagi pemerintah terhadap, loyalitas dan pengabdian kami yang begitu lama telah kami sumbangkan bagi negeri ini.
Kemerdekaan
Segenap rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2007 ini turut serta merayakan dan mengikuti peringatan HUT RI ke 62, sebagai perwujudan nyata dalam mengisi kemerdekaan bagi bangsa ini. Di kota Rangkasbitung Kabupaten Lebak Upacara Detik-detik peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 pada tahun 2007 ini berlangsung hikmat dan semarak, untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segenap jiwa dan raga demi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang kita cita-citakan bersama.
Tapi apakah bangsa ini telah benar-benar MERDEKA dalam arti yang sebenar-benarnya Merdeka?. Merdeka dari segala bentuk Penindasan, Kesengsaraan, Kemiskinan, Kebodohan, serta Kezholiman. Tapi mengapa sekarang Korupsi, Kolusi serta Nepotisme telah membudaya dan mengakar dalam hidup dan kehidupan bangsa ini.
Mari kita merenung bersama untuk kembali mengenang cita-cita para pejuang bangsa ini, yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi tegaknya Negara Kesatuan Republik
Mari kita renungi mengapa segala musibah, cobaan, dan malapetak selalu datang silih berganti, menimpah bangsa ini. Rakyat kecil tak berdosa harus turut juga merasakan cobaan dan penderitaan ini.
Tuhan mungkin memberikan cobaan dan takdir ini, sebagai peringatan agar bangsa ini terbangun dari mimpi gelapnya untuk segera tersadar dan memperbaiki diri dari segala bentuk kezholiman yang terjadi di bumi tercinta ini. Aminn.
Perlakuan Diskriminatif Pemerintah
Bukankah ini Departemen yang membidangi KEPENDIDIKAN dan BERPENDIDIKAN tunjukan itu, juga bentuk kepedulia serta perjuanganya pada kami, agar nasib kami pegawai Honorer Tata Usaha ada perbaikan, kejelasan dan kepastian.
Diskriminasi dan ketidak adilan
Semoga aku diberi ketabahan dalam menjalani hidup dan kehidupan aminn.